Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai
penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis
yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan
sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi
hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh. Insulin merupakan salah satu hormon yang
diproduksi oleh pankreas yang berfungsi mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah
dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan
protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Selain hal
tersebut hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.
tersebut hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.
Kadar Gula Dalam Darah
Normalnya kadar gula dalam darah
berkisar antara 70 - 150 mg/dL {millimoles/liter (satuan unit United Kingdom)}
atau 4 - 8 mmol/l {milligrams/deciliter (satuan unit United State)}, Dimana 1
mmol/l = 18 mg/dl.
![]() | |
Pengukur Gula Darah |
Diagnosa Diabetes dapat ditegakkan
jika hasil pemeriksaan gula darah puasa mencapai level 126 mg/dl atau bahkan
lebih, dan pemeriksaan gula darah 2 jam setelah puasa (minimal 8 jam) mencapai
level 180 mg/dl. Sedangkan pemeriksaan gula darah yang dilakukan secara random
(sewaktu) dapat membantu diagnosa diabetes jika nilai kadar gula darah mencapai
level antara 140 mg/dL dan 200 mg/dL, terlebih lagi bila dia atas 200 mg/dl.
Gejala penyakit gula darah secara
umum meskipun tidak selalu demikian, seperti:
- Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria) dan frekuensi terus menerus meningkat (Glycosuria)
- Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia) serta lapar yang berlebihan (Polyphagia)
- Berat badan menurun secara terus menerus yang tidak jelas sebabnya
- Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
- Cepat lelah dan lemah setiap waktu
- Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
- Luka/tergores (korengan) lambat mongering dan lambat penyembuhannya
- Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.
Penyakit
ini terbagi dalam 2 yaitu:
1. Diabetes mellitus tipe 1
Diabetes
tipe 1 adalah diabetes yang telah bergantung pada insulin dimana tubuh
kekurangan hormon insulin,dikenal dengan istilah Insulin Dependent Diabetes
Mellitus (IDDM). Hal ini disebabkan hilangnya sel beta penghasil insulin pada
pulau-pulau Langerhans pankreas. Diabetes tipe 1 banyak ditemukan pada balita,
anak-anak dan remaja. Sampai saat ini,
Diabetes Mellitus tipe 1 hanya dapat di obati dengan pemberian therapi insulin
yang dilakukan secara terus menerus berkesinambungan.
Riwayat
keluarga, diet dan faktor lingkungan sangat mempengaruhi perawatan penderita
diabetes tipe 1. Pada penderita diebetes tipe 1 haruslah diperhatikan
pengontrolan dan memonitor kadar gula darahnya, sebaiknya menggunakan alat test
gula darah. Terutama pada anak-anak atau balita yang mana mereka sangat mudah
mengalami dehidrasi, sering muntah dan mudah terserang berbagai penyakit.
2.
Diabetes mellitus tipe 2
Diabetes tipe 2 adalah dimana hormon insulin dalam tubuh
tidak dapat berfungsi dengan semestinya, dikenal dengan istilah Non-Insulin
Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan
seperti kecacatan dalam produksi insulin, resistensi terhadap insulin atau
berkurangnya sensitifitas (respon) sell dan jaringan tubuh terhadap insulin
yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah.
Ada beberapa teori yang mengutarakan sebab terjadinya
resisten terhadap insulin, diantaranya faktor kegemukan (obesitas).
Pada penderita diabetes tipe 2, pengontrolan kadar gula
darah dapat dilakukan dengan beberapa tindakan seperti diet, penurunan berat
badan, dan pemberian tablet diabetik. Apabila dengan pemberian tablet belum
maksimal respon penanganan level gula dalam darah, maka obat suntik mulai
dipertimbangkan untuk diberikan.
Pengobatan dan Penanganan Penyakit
Diabetes
Penderita diabetes tipe 1 umumnya
menjalani pengobatan therapi insulin (Lantus/Levemir, Humalog, Novolog atau
Apidra) yang berkesinambungan, selain itu adalah dengan berolahraga secukupnya
serta melakukan pengontrolan menu makanan (diet).
Pada penderita diabetes mellitus
tipe 2, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidup
dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah menjadi
kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan
berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian
obat tablet akan diperlukan. Bahkan pemberian suntikan insulin turut diperlukan
bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar